TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu), Muhammad mengaku pihaknya sudah mengantongi temuan
masalah di lapangan terkait daftar pemilih sementara (DPS) dari hari ke
hari dan diteruskan sebagai masukan untuk Komisi Pemilihan Umum.
"Temuan Bawaslu sama seperti kemarin. Misalnya ada yang sudah meninggal tapi namanya masih tercantum, terus ada NIK yang sama. Itu koreksi Bawaslu terhadap data DPS," ujar Muhammad kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Menurut Muhammad, ada dua mekanisme Bawaslu
menginventarisir masalah DPS di lapangan, pertama menunggu laporan
masyarakat, dan kedua menerjunkan pengawasan yang aktif bekerja memantau
pemutakhiran data oleh panitia pendaftaran pemilih (Pantarlih).
Sayangnya,
masyarakat kurang perhatian atau aktif melaporkan nama mereka atau
keluarganya yang belum tercantum dalam DPS, atau sudah meninggal tapi
tidak dilaporkan. Muhammad menduga, kurang aktifnya masyarakat
menanggapi DPS karena kurangnya sosialisasi.
"Seharusnya
masyarakat peduli terkait DPS. Karena kurangnya partisipasi masyarakat,
maka kita menggerakkan petugas pengawasan di lapangan. Temuan yang
didapat tidak kita simpan lama tapi langsung diserahkan ke KPU,"
tambahnya.
Muhammad memastikan, Bawaslu
akan terus mengawal bagaimana kwalitas DPS terus membaik dan mengurangi
seminimal mungkin kesalahan daftar pemilih sampai ditetapkannya Daftar
Pemilih Tetap (DPT). Penyerahan langsung masalah DPS ini agar KPU
langsung memperbaikinya.
Sumber : www.tribunnews.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar